Sabtu, 20 November 2010

THE TWILIGHT SAGA

The Twilight Saga

Share 0
Buku Twilight Buku New MoonBuku Eclipse
Pada suatu malam di bulan Juni 2003, seorang ibu rumah tangga biasa bernama Stephenie Meyer bermimpi. Di mimpinya seorang gadis bercakap-cakap dengan seorang pemuda berkilauan di padang rumput penuh sinar matahari. Pemuda itu bukan manusia biasa. Ia seorang vampir. Mereka saling jatuh cinta dan si pemuda memberitahu gadis itu, betapa sulit baginya untuk tidak membunuh si gadis.
Stephenie belum pernah menulis sebelumnya, namun mimpinya itu sangat kuat hingga ia memutuskan untuk menuliskannya. Dan tulisannya itu kelak dikenal sebagai TWILIGHT, yang disusul dengan NEW MOON, ECLIPSE, dan BREAKING DAWN. Tiga judul pertama sampai kini telah terjual lebih dari 5,3 juta copy di Amerika saja. (Gramedia Pustaka Utama).
Saya berkenalan dengan Twilight saat Uni Silvy mengirimkan buku tersebut beberapa waktu yang lalu. Awalnya saya agak ogah-ogahan karena saya memang kurang tertarik pada novel-novel romantis (setidaknya begitulah anggapan saya tentang Twilight sebelum membacanya). Namun dengan cepat alur ceritanya membuat saya tertarik dan akhirnya kecanduan.

Twilight –Buku Pertama, 520 halaman– bercerita tentang seorang gadis bernama Isabella Swan (Bella) yang pindah ke sebuah kota kecil bernama Forks. Forks adalah sebuah kota muram dengan curah hujan tertinggi di dunia. Di kota itulah dia berkenalan dan menjalin hubungan dengan Edward Cullen, salah seorang keluarga Cullen yang telah lama menyimpan rahasia tentang jati diri mereka. Edward dan keluarga Cullen lainnya adalah sekawanan vampir yang membentuk keluarga. Bahaya mulai mengincar saat muncul vampir lain yang mengincar Bella dan membuat keluarga Cullen harus merapatkan barisan untuk melindungi Bella dari incaran vampir pemburu bernama James.
Di buku ke dua –New Moon, 600 halaman– Jacob Black mulai hadir sebagai salah satu tokoh utama dan menjadi penolong sekaligus orang ke tiga yang perlahan mulai membelah cinta Bella. Saat membaca buku ini saya sering mendengus kesal dengan sikap Bella yang terlalu egois, namun di situlah salah satu daya tarik buku ini. Di sisi lain, keinginan Bella untuk berubah menjadi vampir semakin menguat. Selain Jacob Black, di buku ini juga muncul sekawanan Werewolf yang secara historis merupakan musuh bebuyutan kaum vampir.
Di buku ke tiga –Eclipse, 688 halaman– keegoisan Bella semakin menjadi-jadi. Jacob akhirnya berhasil menyadarkan Bella bahwa selain mencintai Edward, Bella juga mencintainya. Kenyataan ini membuat 3 hati tersakiti. Selain harus berbagi tempat dengan Jacob di hati Bella, Edward juga harus berbagi tugas dengan para Werewolf. Edward dan keluarga Cullen lainnya akhirnya memutuskan untuk bekerja sama dengan para werewolf untuk melawan sekelompok vampir lain yang berbuat onar dan sedang menyusun rencana jahat.
Ketiga buku tersebut menggunakan tokoh Bella sebagai “aku”. Seorang gadis canggung yang agak pendiam namun sepertinya memiliki kekuatan tersembunyi karena beberapa vampir yang memiliki kekuatan khusus seperti Edward, Aro, dan Jane tidak mampu menggunakan kekuatan mereka kepada Bella. Bella juga memiliki daya tarik yang sangat kuat bagi Edward untuk memangsanya. Hal ini membuat Edward harus selalu berusaha keras mengendalikan diri setiap berada di dekat Bella.
Saya penasaran dengan kisah yang akan bergulir di buku ke-empat –Breaking Dawn. Uni Silvy sempat memberikan bocoran yang didapat dari keterangan di Wikipedia. Bocoran yang sepertinya akan menjawab akhir dari kisah cinta segitiga Bella, Edward, dan Jacob. Saya juga penasaran apakah Bella akan benar-benar menjadi vampir, lalu kekuatan apa yang tersembunyi dibalik ketidakberdayaan Bella? Apakah “pergesekan” antara keluaga Cullen dengan salah satu keluarga vampir “bangsawan” di Italia akan semakin memuncak di buku ke empat ini? Sayangnya sampai catatan ini saya publikasikan, Breaking Dawn masih belum dirilis dalam Bahasa Indonesia. Semoga akan dirilis dalam waktu dekat ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar